Pages

Minggu, 28 Juni 2015

Review Film : 3 AM (2012)

Halo.
Mood aku sekarang lagi suka banget nonton film di notebook. Karena perkuliahan lagi longgar dan stock film di notebook lagi bejibun.
Jadi, kali ini aku mau review film Thailand bergenre horor yang cukup menarik menurut aku. Judulnya 3 AM. Film sejenis omnibus yang dalemnya ada tiga film pendek yang punya benang merah satu sama lain, yaitu ketakutan dipukul tiga dini hari. Filmnya sejenis 4bia dan Phobia 2. Karena memang konsepnya sama.
Btw, kalo yang gak suka spoiler, mendingan jangan dibaca, karena artikel ini benar-benar mengandung spoiler.

Cerita pertama judulnya WIG.
Yup. Rambut palsu. Jadi adegan pertama ada sebuah ruangan gelap yang tiba-tiba pintunya dibuka oleh seorang bapak-bapak. Anggap aja namanya Bapak Gunting, karena dia bawa gunting, dan buka salah satu lemari pendingin jenazah. Entah itu dimana. Di kamar mayat atau memang ada tempat khusus.
Bapak Gunting narik seorang jenazah wanita yang kulitnya udah putih banget, mungkin dingin atau karena diformalin. Terus si Bapak Gunting narik rambut si jenazah (yang panjang dan memang bagus sih) dan dia gunting itu rambut, dimasukan ke kantong dan dia pergi gitu aja, mungkin mau gunting rambut jenazah lain (karena dia jalan bukan ke pintu keluar). dan saat bapak Gunting pergi, tiba-tiba mata si jenazah yang baru aja digunting rambutnya melek dan serem banget.
Musik pembuka mengalun dan settingnya di sebuah toko rambut palsu. Sepanjang mata memandang, isinya rambut palsu yang dipajang sama kepala-kepala plastik yang lumayan menegangkan.
Si pemilik toko adalah sebuah keluarga yang orangtuanya lagi jalan jalan ke Cina. Jadi yang tinggal cuma Mint (sang kakak) dan Mey (adik). Mereka ini gak akur. Karena Mint nganggap Mey ngambil seluruh perhatian orangtua mereka. Saking gak sukanya, Mint nyuruh Mey balikin baju yang (sebenernya udah gak dipakenya lagi) lagi dipake Mey.
Adegan selanjutnya ada cewek masuk ke toko dan bawain Mey sekantong rambut. Mey ngecek rambutnya satu2 dulu didalam ruangan, sementara si cewek pembawa rambut gelisah gak jelas, apalagi saat liat koran yang isi beritanya adalah kematian si Bapak Gunting.
Saat Mey meriksa satu2 rambutnya, dia suka banget sama rambut si jenazah. Mey keluar dan nemuin si cewek dan bayar rambutnya.
Adegan selanjutnya mulai serem. Karena penampakan si hantu yang dendam karena rambutnya dipotong mulai bermunculan. Dari segi pencahayaan, seperti film horor lainnya, rada gelap dan sound yang menegangkan.
Ada saat Mey ketiduran dan mimpi sebuah rambut nyumbat wastafelnya, dia kebangun dan sadar kalo udah hampir jam setengah dua malam. Tiba-tiba ada suara dari depan. Dia waktu itu lagi sendirian karena asistennya udah balik dan Mint lagi nongkrong sama temen2nya. Saat dia manggil-manggil orang yang didepan itu, tiba-tiba ada yang ngagetin. Itu Mint dan temen-temennya. Mereka ngakak dan langsung jalan ke lantai atas. Mereka mau lanjut nongkrong di atap toko.
Di atap, Mint dkk ngobrolin hantu dan becanda-becandaan. Sampe salah satu temen Mint yang rada benc*ng mainin rambut palsu yang kebetulan banget punya si hantu.
Teror dimulai dan endingnya cukup twist karena sedikit diluar dugaan.

Cerita kedua. Judulnya Corpses Bride.
Adegan dimulai dengan seorang ibu perawat yang lagi menjelaskan tentang sebuah rumah dengan dua mayat calon pengantin yang harus diurus sesuai jadwal dan aturan pada seorang laki laki muda yang aku lupa siapa namanya. Anggap aja namanya Thong.
Ketika itu Thong baru akan mulai bekerja mengurus mayat sepasang calon pengantin yang mati karena sebuah musibah. Entah ini karena adat Thailand atau gimana, jadi mayat sepasang calon pengantin itu diurus selayaknya masih hidup. Dimasakan makanan yang berbeda setiap harinya.
Sebelumnya ibu perawat yang diawal cerita sudah mengingatkan bahwa Thong jangan sampai masuk ke kamar pengantin. Tapi Thong melanggar dan malah ketiduran di sana. Dia bahkan sampai mengotak atik barang peninggalan kedua calon pengantin. Dan menemukan fakta bahwa si pengantin cewek seperti disiksa oleh calon suaminya.
Thong lalu jatuh cinta dan bergairah melihat pengantin wanita (ini gak masuk akal dan gila menurutku). Dia memindahkan peti mayat calon suami dan dililitkannya ke benang yang ditaruh depan patung Budha. Dan selanjutnya Thong memindahkan mayat calon pengantin wanita ke kursi, dia atur pose duduknya dan tidurnya. Sampai-sampai si Thong meniduri si mayat ini. (Ini gila).
Kekurangan dari cerita yang ini adah dari segi lemahnya logika dan pemahaman tentang mayat yang telah didiamkan beberapa hari menjadikan segmen ini terlihat janggal. Secara logika mayat akan kaku setelah beberapa hari, tapi yang ditampilkan dalam segmen ini justru mayat terlihat gemulai bahkan berpose cukup menantang juga. Mungkin nilai lebih yang ditampilkan di Corpses Bridge ini, tata makeup yang mampu meyakinkan jahitan tubuh di mayat pengantin perempuan yang terlihat cukup meyakinkan. Selebihnya hanya horror biasa yang tidak cukup istimewa.
Endingnya juga lumayan twist. Persepsi kita digiring untuk berpikir begini, ternyata kenyataannya adalah begitu.

Terakhir, judulnya Lembur atau O.T (Over Time)
Aku paling suka cerita yang ini. Suka banget karena ada unsur komedinya.
Jadi ceritanya ada dua orang boss perusahaan advertising suka usil dan nakutin karyawannya, hingga kejadian yang tragis dialami dua karyawannya yang kerja lembur pada malam itu. Unsur komedi yang cukup segar yang membuat kita tersenyum diselipkan diantara ketegangan horor yang dibangun.
Sayang keambiguan cerita membuat penonton bertanya mau dibawa kemana ceritanya. Apakah penonton mau diajak bercanda dengan keusilan pemain atau mau diajak ke suspense. Lagi-lagi dalam segmen ini penonton dibodohi dengan alur yang menggangu ketika beberapa adegan dibuat hitam putih bahwa pemain memang benar-benar mengalami kematian,  namun pada scene selanjutnya ternyata adalah trik dari mereka sendiri. Dan scene yang demikian diulang dalam beberapa babak.
Tapi secara keseluruhan, aku suka sama film ini.

Ratingnya :
6,0/10,0